Saturday, August 24, 2013

RAJA ABDULLAH SOKONG GULINGKAN DR MORSI????




RENUNGKANLAH !!!


Wahai Raja Arab Saudi yang telah membiayai kudeta Militer yang kejam dan membantai ribuan umat Islam di mesir. Jangan anda kira semua posisimu sebagai pengawal dua masjid Haram menjadikan semua perilakumu adalah benar. Kebenaran hanyalah milik Allah dan RasulNya. Bagimu dan konco-koncomu raja-raja arab, renungkanlah ayat Allah ini:

أَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ الْحَاجِّ وَعِمَارَةَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ كَمَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَوُونَ عِنْدَ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (التوبة: 19)

“Apakah kalian mengira memberi minum jamaah haji dan mengurus Masjidil Haram, kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah. Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zhalim”. (QS At Taubah: 19)

Wahai hakim-hakim mesir yang telah memberikan keputusan bebas kepada diktator Husni Mubarak dari segala korupsi, pembunuhan dan seluruh kezalimannya selama 30 tahun. Anda telah semena-mena dan telah ikut serta melakukan kezhaliman yang besar terhadap umat Islam dan rakyat mesir. Bagi kalian dan konco-konco kalian, renungkanlah ayat Allah ini:

فَاقْضِ مَا أَنْتَ قَاضٍ إِنَّمَا تَقْضِي هَذِهِ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (طه: 72)

“Maka putuskanlah semaumu apa yang hendak engkau putuskan. Sesungguhnya engkau hanya dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini”. (QS Thaha: 72)

Wahai kalian para tentara dan polisi mesir yang telah membantai rakyat kalian sendiri dan menangkapi para ulama serta menuduh mereka yang teroris. Padahal mereka yang dibantai. Sesungguhnya kalian telah mengulang perbuatan pendahulu kalian, fir’un dana para tentaranya. Bagi kalian, renungkanlah ayat Allah ini:

وَقَالَ الْمَلَأُ مِنْ قَوْمِ فِرْعَوْنَ أَتَذَرُ مُوسَى وَقَوْمَهُ لِيُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَيَذَرَكَ وَآلِهَتَكَ قَالَ سَنُقَتِّلُ أَبْنَاءَهُمْ وَنَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ وَإِنَّا فَوْقَهُمْ قَاهِرُونَ (الأعراف: 127)

“Dan pemuka-pemuka dari kaum fir’un berkata (kepada fir’un): “Apakah engkau biarkan Musa dan kaumnya berbuat kerusakan dimuka bumi ini (mesir) dan meninggalkanmu dan berhala-halamu?”. Fir’un menjawab: “Kita akan bantai anak-anak lelaki mereka, dan kita biarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Dan sesungguhnya kita berkuasa penuh atas mereka”. (QS Al A’raf: 127)

Kepada pemilik media yang terus saja mengelabui dunia dengan pemutarbalikan data dan informasi, pembohongan kepada public dengan segala rekayasa, memberitakan penjahat sebagai pahlawan, sebaliknya korban yang dibantai dijadikan teroris, sesungguhnya kalian telah menjadi tukang sihir, menipu dan memperdaya jutaan manusia. Sehingga mereka telah bersikap salah dan terbalik. Kalian bertanggung jawab di hadapan Allah atas semua nyawa yang melayang dan korban yang terluka. Bagi kalian, renungkanlah ayat Allah berikut:

فَلَمَّا أَلْقَوْا قَالَ مُوسَى مَا جِئْتُمْ بِهِ السِّحْرُ إِنَّ اللَّهَ سَيُبْطِلُهُ إِنَّ اللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ (يونس: 81)

“Setelah mereka melemparkan (sihir mereka), Musa berkata: “Apa yang kalian lakukan itu, itulah shir, sesungguhnya Allah akan menampakkan kepalsuan sihir tsb. Sungguh, Allah tidak akan membiarkan keberlangsungan pekerjaan orang-orang yang berbuat kerusakan”. (QS Yunus: 81)

Kepada para pendukung kudeta sejak dari awal, apapun statusnya, ulama, intelektual dan aktifis kemanusiaan. Lihatlah, tirani dan diktator mesir telah kembali. Fir’un baru telah muncul. Umat yang tak bersenjata telah meregang nyawa. Ulama dan tokoh-tokoh Islam serta rakyat sipil telah diseret ke penjara dan mahkamah militer. Inikah yang kalian inginkan? Apakah kebencian kalian kepada sekelompok kaum telah membutakan mata sekaligus hati kalian? Ingat!, Apa yang telah menimpa saudara-saudara kalian sekarang ini, tidak mustahil juga akan menimpa kalian juga. Bagi kalian, renungkanlah ayat Allah ini:

وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (المائدة:

“Dan janganlah kebencianmu kepada suatu kaum, mendorongmu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah! Karena keadilan itu lebih dekat kepada ketaqwaan. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha teliti terhadap apa yang kalian perbuat”. (QS Al Maidah:

Kepada saudara-saudaraku kaum muslimin di mesir yang sedang diuji oleh Allah (karena Allah mencintai kalian), bersabarlah dan tetaplah teguh dalam mengusung kebenaran. Allah bersama kalian dan juga kami umat Islam seluruh dunia. Allah telah memberi kabar gembira kepada orang yang tertimpa seperti kalian:

قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ اسْتَعِينُوا بِاللَّهِ وَاصْبِرُوا إِنَّ الْأَرْضَ لِلَّهِ يُورِثُهَا مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ (الأعراف: 128)

“Musa telah berkata kepada kaumnya: “Mohonlah pertolongan kepada Allah, dan bersabarlah!. Sesungguhnya bumi ini milik Allah. Dan akan diwariskanNya kepada siapa saja yang Dia kehendaki diantara hamba-hambaNya. Dan kesudahan (yang baik) adalah milik orang-orang yang bertaqwa”. (QS Al A’raf: 128)

Wallahu A'lam bishshawab.

Wednesday, August 14, 2013

YA ALLAH, SELAMATKANLAH UMAT ISLAM DI SELURUH DUNIA


ALLAH MAMPU MEMUSNAHKAN SELURUH UMAT MANUSIA KHUSUSNYA REJIM BASYAR DAN AS-SISI DENGAN SEKELIP MATA SAHAJA SEPERTI YANG TELAH BERLAKU PADA TENTERA ABRAHAH DAN FIRAUN . ALLAH TELAH MERAKAM PERISTIWA BERSEJARAH INI DALAM SURAH AL-FIL 









LIHATLAH AYAT-AYAT QURAN DI BAWAH INI YANG MENERANGKAN KEPADA KITA BAHAWA ALLAH YANG MAHA PERKASA MAMPU UNTUK MELENYAPKAN KITA DARI MUKA BUMI INI DENGAN SEKELIP MATA SAHAJA TANPA BANTUAN SESIAPA.




MAKSUD :

Jika Allah menghendaki, nescaya Ia musnahkan kamu wahai umat manusia dan Ia datangkan gantinya dengan umat-umat yang lain. Dan adalah Allah Maha Kuasa melakukan yang demikian itu. -(SURAH AN-NISA' : 133)


35:16

MAKSUD :

Jika Ia mahu, nescaya Ia membinasakan kamu dan mendatangkan makhluk yang baharu. - (AL-FATIIR : 16)


KITA PERLU BERWASPADA LEBIH-LEBIH LAGI PADA AKHIR ZAMAN INI ... SEBAGAI MUSLIM, KITA MEMPUNYAI BEBERAPA MUSUH IAITU :

  1. SYAITAN 
  2. HAWA NAFSU 
  3. ORANG KAFIR
  4. ORANG MUNAFIQ
  5. ORANG ISLAM (sesama Islam)

ORANG ISLAM DIMUSUHI SEJAK ZAMAN-BERZAMAN HANYA KERANA KITA MENYEMBAH ALLAH YANG MAHA ESA SAHAJA...SEPERTI KATA-KATA ULAMA (saya x berani mengatakan ia sebagai hadis) :  

الكُفْرُ مِلَّةُ واحدة
"KUFUR (semua agama bukan Islam) ADALAH AGAMA YANG SATU"

WALAU APAPUN NAMA AGAMA TERSEEBUT TETAPI MEREKA MEMPUNYAI SATU MATLAMAT YANG SAMA IAITU MEMUSNAHKAN ISLAM. FIRMAN ALLAH :

61:8

MAKSUD:

Mereka sentiasa berusaha hendak memadamkan cahaya Allah (ugama Islam) dengan mulut mereka, sedang Allah tetap menyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir tidak suka (akan yang demikian). (AL-SAF :8)




MAKSUD :

Katakanlah (wahai Muhammad): "Wahai Ahli Kitab! Kamu tidak mencela dan menyalahkan kami melainkan kerana kami beriman kepada Allah dan beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami, serta beriman kepada apa yang diturunkan sebelum itu, dan kerana kebanyakan kamu sesungguhnya adalah orang orang yang fasik".     (AL-MAIDAH :59)




MAKSUD :

Dan mereka tidak marah dan menyeksakan orang-orang yang beriman itu melainkan kerana orang-orang itu beriman kepada Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Terpuji! -(AL-BURUJ :8)




MAKSUD:

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak sekali-kali akan bersetuju atau suka kepadamu (wahai Muhammad) sehingga engkau menurut ugama mereka (yang telah terpesong itu). Katakanlah (kepada mereka): "Sesungguhnya petunjuk Allah (ugama Islam itulah petunjuk yang benar". Dan demi sesungguhnya jika engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka sesudah datangnya (wahyu yang memberi) pengetahuan kepadamu (tentang kebenaran), maka tiadalah engkau akan peroleh dari Allah (sesuatupun) yang dapat mengawal dan memberi pertolongan kepada mu
(AL-BAQARAH : 120)


MAKSUD : 
Jangan sekali-kali engkau (wahai Muhammad) terpedaya oleh usaha gerakan orang-orang yang kafir di dalam negeri (yang membawa keuntungan-keuntungan kepada mereka).(Semuanya) itu hanyalah kesenangan yang sedikit, (akhirnya akan lenyap), kemudian tempat kembali mereka neraka Jahannam: dan itulah seburuk-buruk tempat ketetapan. (ALI IMRAN 196-197)




BOLEHKAH DOA KEBURUKAN KEPADA ORANG ISLAM ????

JAWAPAN DR MAZA





MARILAH SAMA2 KITA  BERDOA UNTUK KESELAMATAN UMAT ISLAM DI SELURUH DUNIA





Qunut Nazilah khas buat saudara saudara kita di Mesir......~




 

اللّهُمَّ إِنّا نَسْتَعِينُكَ وَنُؤمِنُ بِكَ ، وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ ونُثْنِيْ عَلَيْكَ الخَيْرَ وَلاَ نَكْفُرُكَ ، اللَّهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُد ، وَلَكَ نُصَلِّي وَنَسْجُدُ ، وَإِليكَ نَسْعَى وَنَحْفِد ، نَرْجُو رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَك ، إِنَّ عَذَابَكَ الجَدَّ بِالكُفَّار مُلْحِق ، اللهم عَذِّبِ الكَفَرَةَ وَأهْلَ الكِتَابِ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ

"Ya Allah sesungguhnya kami memohon pertolongan dariMU dan kami beriman denganMu, dan kami bertawakkal kepada Mu, dan kami memuja Mu dengan kebaikan dan kami tidak mengkufuriMU, Ya Allah hanya engkau yang kami sembah dan kepada Mu kami menunaikan solat dan bersujud, kepadaMu kami berusaha, kami mengharapkan rahmatMu dan kami takutkan azabMu, sesungguhnya azabMu yang pedih akan dikenakan kepada orang-orang yang kafir, Ya Allah azablah orang-orag kafir Ahli kitab yang menghalang-halangi dari jalanMU."

اللّهمّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِي نُحُورِ أَعْدَائِنَا ، ونَعُوذُ بِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ

اللّهمّ مُنْزِلَ الكِتَابِ، وَمُجْرِيَ السَّحَابِ، وَهَازِمَ الأَحْزَابِ، اِهْزِمْ اليَهُودَ الغَاصِبِيْنَ المحُتَلِّيْنَ، وَانْصُرْناَ عَلَيْهِمْ وَزَلْزِلْهُم. اللّهُمّ بَدِّدْ شَمْلَهُم وَفَرِّقْ جَمْعَهُمْ، و شَتِّتْ كَلِمَتَهُم , خَالِفْ بَيْنَ قُلُوبِهِم، ، وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُم , وَسَلِّطْ عَلَيْهِمْ كَلْباً مِنْ كِلاَبِكَ يا قهار , يا جبار و يا مُنْتَقِمَ , اللهم أَنْزِلِ بِهِم بَأْسَكَ الَّذِيْ لايُرَدُّ عَنِ القَوْمِ المُجْرِمِين.

Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami menjadikan-Mu sebagai pendinding (kepada musuh2) kami, dan kami berlindung dengan-Mu daripada kejahatan mereka.

Wahai Tuhan kami, wahai Tuhan yang menurunkan al-Kitab (al-Quran), dan wahai yang menjalankan awan, dan wahai yang menghancurkan tentera al-Ahzab, hancurkanlah Yahudi perampas dan penjajah dan bantulah kami ke atas mereka dan goyankanlah mereka.

Wahai Tuhan kami, binasakanlah kesempurnaan mereka, dan pecah-belahkanlah jemaah/kesatuan mereka, dan gagapkanlah perkataan mereka (melalutkan kereka), pecah belahkanlah hati-hati mereka, goyahkanlah pendirian mereka, dan hantarkanlah anjing ke atas mereka dari anjing-anjing suruhanMu, wahai Tuhan Yang Maha Gagah Perkasa, wahai Tuhan Yang Maha Berani, wahai Tuhan Yang Maha Berdendam, wahai Allah tuhan kami, turunkanlah ke atas mereka kemarahan dan kesakitan dariMu yang tidak mampu ditolak oleh kaum yang berdosa. 

اللهم اُنْصُرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُجَاهِدِينَ عَلىْ اليَهُود..اللّهم انْصُرْناَ عَلَيْهِم فِي كُلِّ مَكَانٍ..اللّهمّ أَرِناَ فِيْهِمْ عَجَائِبَ قُدْرَتِكَ .. اللّهمّ أًحْصِهِمْ عَدَداً وَاقْتُلْهُمْ بَدَداً وَلاَ تُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَداً..اللّهمّ اجْعَلْهُمْ غَنِيْمَةً لِلْمُسْلِمِيْن..اللّهمّ اجْعَلْ سِلاَحَهُمْ فِي صُدُوْرِهِمْ وَكَيْدَهِمْ فِي نُحُورِهِمْ وَتَدْبِيْرَهِمْ تَدْمِيْراً لهَمُ , اللّهمّ اْجْعَلْ الملائكةَ تُعِيْنُ المسلمين ..اللّهمّ سَدِّدْ رَمْيَهُمْ .. اللّهمّ سَدِّدْ رَصَاصَهُمْ

Ya Allah, bantulah muslimin dan pejuang Islam dalam petempurannya dengan Yahudi, Ya Allah bantulah kami untuk mengalahkan mereka di mana-mana sahaja, Ya Allah tunjukkanlah kepada mereka keajaiban kuasaMu, Ya Allah jadikanlah mereka boleh dibilang, dan bunuhlah mereka sebinasanya, dan janganlah engkau lepaskan mereka walau seorang. Ya Allah jadikanlah senjata dan harta mereka sebagai harta rampasan di tangan kaum Muslim, Ya Allah jadikanlah senjata mereka mengenai dada mereka sendiri, dan helah mereka mengenai tengkuk mereka, dan perancangan mereka penghancur mereka sendiri, Ya Allah jadikanlah para Malaikat membantu kaum Muslimin, Ya Allah tepatkanlah tembakan dan lontaran mereka.

Amin,Ya Rabbal Alamin



nak kata apabila melihat semangat mereka walaupun dibunuh dan diseksa.... hanya teringat firman Allah:

إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ

Firman ALLAH SWT : “ Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman akan jiwa mereka dan harta benda mereka dengan (balasan) bahawa mereka akan beroleh Syurga. “ ( At Taubah : 111)













Allahu Akbar!!!


1. PAGE FB TENTANG PERKEMBANGAN DI MESIR


2. SILA KLIK UNTUK BERITA TERKINI DI MESIR

Tuesday, August 13, 2013

Berdusta Atas Nama Agama : Pusat Tahfiz Amal

Berdusta Atas Nama Agama : Pusat Tahfiz Amal






Beberapa minggu yang lalu, aku baru sahaja keluar dari balai ketibaan selepas kembali dari Singapura. Dalam perjalanan pulang, aku berhenti di sebuah restoran di Seremban. Sudah lama aku tak makan di situ. Sedang aku menjamu selera, aku di datangi seorang budak lelaki yang aku rasakan usianya sekitar 10 atau 12 tahun.

Budak : Assalamu alaikum Pakcik. Harap dapat beramal dan beri sumbangan untuk Pusat Tahfiz.

Aku melihat budak itu. Sambil tersenyum dia menunjukkan buku resit bagi setiap sumbangan yang diberi oleh orang ramai. Aku tenung wajah budak tersebut.

Aku : Datang dari mana ?

Budak : Dari Kedah. Saya datang buat jualan amal, kutip derma.

Aku : Jauuuuhhhnyaaaaa. Ni Seremban taw dik. Kedah ke Seremban ni, dekat 600km. Apasal sampai jauh sangat adik kutip derma. Orang Kedah sana takkan bakhil - bakhil tak mahu beri sedekah ?

Budak : Kami kutip derma banyak tempat pakcik. Kedah ada juga.

Aku : OooooOoooo. Adik kutip derma apa ?

Budak : Kami kutip derma untuk sekolah tahfiz kami di Kedah.

Aku : OooOoooo ... ishhhh ..... sekarangkan musim budak-budak sedang bersekolah, bukan musim cuti. Apasal adik tak masuk kelas belajar ?

Budak : Kami sekolah swasta pakcik. Kami tak ikut sistem sekolah kerajaan.

Aku : Isshhhh adik ni. Nak buat lawak lak. Sekolah swasta pun, kena apply permit dengan Kementerian Pelajaran dan kena ada sistem belajar dan ko-kurikulum. Ni sekolah Tahfiz ke atau sekolah Tipu ?

Budak : Kami sekolah tahfiz pakcik. Kami belajar Al Quran saja.

Aku : Oh ye ke ? ermmmm ... OK laaa ... memandangkan awak ni belajar sekolah tahfiz ... Pakcik nak baca ayat Al Quran, lepas tu nak suruh awak sambung ayat tu OK ....

Aku pun membaca 3 ayat dari surah Al Baqarah dari ayat 20 hingga 23.

Aku : OK adik , sila sambung ayat yang pakcik baca tu. Kalau belajar tahfiz, tentu boleh sambungkan ?

Budak tu dah cuak. Wajahnya dah pucat. .... Ermmm ... ermmm ... Saya belum hafal surah tu lagi pakcik.

Aku : Isshhh ... itu surah Al Baqarah, ayat 20 hingga 23. Takkan awak tak hafal ? sekali lagi saya nak tanya, sekolah awak ni sekolah Tahfiz ke atau sekolah Tipu ?


Budak : Sekolah tahfiz pakcik. Kami mula baca dan hafal muqaddam saja.

Aku : OK, kalau macam itu, cuba baca surah As Syams. pakcik nak dengar.

Budak tu semakin pucat ...... Saya belum hafal lagi pakcik.

Aku tak puas hati. Aku pegang tangan budak tu agar dia tak lari ..... OK kalau macam tu, tolong baca surah Al Fatihah ...

Budak tu terkedu. Perlahan dia baca Surah Al Fatiha sampai habis.

Aku : Astaghfirullahalazim. .... Awak baca Al Fatihah pun tak betul. Makhraj Siin dengan Shad tak betul, tajwid lintang pukang. Sekali pakcik nak tanya, sekolah adik ni sekolah Tahfiz atau sekolah Tipu ? Sebelum adik jawab pakcik nak ingatkan. Orang yang menipu, ALLAH akan humban dalam api neraka. Kalau adik nak menipu, siapkan diri adik untuk masuk neraka.

Budak tu dah menangis ... tak terjawab.

Aku : Adik nak masuk neraka ?

Budak tu geleng kepala.

Aku : Sekolah ni sekolah tipukan ?

Budak  tu angguk kepala.

Aku : OK nanti adik bagitahu Ustaz, cakap Pakcik TAIKO pesan, takutlah dengan neraka ALLAH. Orang yang berdusta atas nama agama,mereka adalah orang munafik dan tempatnya lebih hina dari orang kafir di neraka.

Berikut adalah maklumat berkenaan Pusat Tahfiz Amal yang aku perolehi dari resit budak tu :

Pusat Tahfiz Amal
Km. 17. Jalan Yan Kuala Kedah
Mkm. Kangkong
06600 Alor Setar,
Kedah.
No. Telefon : 04-7647640 / 019 3893544

Bila aku google berkenaan Pusat Tahfiz Amal ni, rupa-rupanya sudah banyak kes. Tapi aku hairan mengapa pihak berkuasa KHUSUSNYA DI KEDAH tidak mengambil tindakan.

Antara aduan dan rungutan yang aku temui ialah :



Seandainya operator Pusat Tahfiz Amal ini ada membaca posting aku ni, aku menyeru kepadanya agar bertaubatlah. Mempergunakan agama serta memperalatkan kanak-kanak untuk mendapatkan wang ringgit adalah satu perbuatan yang BUKAN dari ajaran Islam. Malah perbuatan Pusat tahfiz Amal ini menjadi fitnah kepada Pusat Tahfiz dan Rumah Anak Yatim yang sebenar kerana masyarakat akan meragui aktiviti pusat tahfiz/anak yatim yang sebenar.


Tulisan ini adalah Copyright. Sila sebarkan jika ada manfaat demi menyedarkan masyarakat agar tidak timbul fitnah ke atas Ma'had Tahfiz dan Rumah Anak Yatim yang benar-benar menjalankan operasi berlandaskan syariat.

Monday, August 12, 2013

KENALI SYIAH , supaya kita dan anak cucu kita tak jadi Syiah

SEJARAH SYIAH
                         IBN SABA’: UTUSAN YAHUDI KE DUNIA ISLAM
Kebencian Yahudi terhadap Islam merupakan satu hakikat sejarah yang tidak boleh dinafikan oleh mana-mana pihak. Dengan menganggap diri mereka sebagai bangsa pilihan, mereka mendakwa nabi akhir zaman adalah keturunan Yahudi dan Rasulullah s.a.w. menurut mereka seorang pendusta. Tindakan-tindakan yang diambil oleh Rasulullah s.aw. dengan mengusir mereka dari Madinah kerana pengkhianatan mereka menambahkan lagi kebencian yang mereka pendamkan. Setelah diusir dari Madinah, mereka menjadikan Khaibar sebagai pusat dan kubu gerakan. Dalam pada itu, mereka telah melakukan konsipirasi dengan Ghatfan untuk menyerang Madinah. Rancangan jahat mereka itu diketahui oleh Rasulullah s.a.w. dan berjaya dihapuskan. Dengan kejatuhan Khaibar ke tangan orang-orang Islam berakhirlah pengaruh Yahudi di Semanjung Arab.
Tetapi permusuhan Yahudi tidak berkubur dengan begitu sahaja. Pada tahun 34 H muncul seorang Yahudi menyamar dengan memeluk Islam yang bernama Abdullah bin Saba’ yang juga dikenali dengan Ibn Sauda’.
Abdullah bin Saba’ atau Ibn Saba’ adalah seorang Yahudi yang berasal dari San`a’, Yaman yang bercita-cita untuk membalas dendam terhadap Islam. Tempat pertama yang dimulainya ialah di Hijaz, Kufah, Basrah dan Syam. Namun usahanya tidak berjaya lalu memutuskan untuk pergi ke Mesir. Ada beberapa alasan yang menyebabkannya beralih ke Mesir. Pertamanya, kedudukan Mesir yang jauh dari Madinah dapat melancarkan gerakannya dari sebarang kawalan dan pemantauan daripada Khalifah. Kedua, di kalangan penduduk Mesir ada mereka yang masih lagi baru memeluk Islam dan tentu sekali keyakinan mereka terhadap aqidah belum lagi mantap.
Dengan mencipta beberapa konsep yang diubah suai dari doktrin agama Yahudi, Ibn Saba’ berjaya meracuni keimanan penduduk Mesir. Konsep pertama yang dimulakan ialah raj`ah iaitu Rasulullah s.a.w. akan kembali ke dunia sebelum berlaku kiamat. Logik akal yang diberikan oleh Ibn Saba’ ialah katanya: “Aku hairan bagaimana kamu boleh menerima bahawa Isa bin Maryam akan kembali ke dunia tetapi kamu menafikan bahawa Muhammad juga akan kembali.”
Setelah aqidah raj`ah diterima, Ibn Saba’ memperkenalkan satu lagi konsep iaitu wasiat sebagai pengganti. Katanya: “Setiap nabi mesti mempunyai wasi (orang yang menerima wasiat) sebagai Yusya` bin Nun sebagai wasi kepada Nabi Musa maka, Abi bin Abu Talib itulah wasi Muhammad. Tidak ada orang yang lebih zalim daripada mereka yang tidak melaksanakan wasiat baginda. Bahkan sanggup melanggar wasiat tersebut dengan melantik orang lain sebagai pengganti.” Menurut Ibn Saba’, tiga khalifah sebelum Ali adalah perampas hak Ali iaitu jawatan sebagai imam selepas Rasulullah s.a.w. Dengan mengemukakan konsep wasiat ini, maka terciptalah dua aqidah utama. Pertama, Rasulullah s.a.w. telah menyatakan dengan terang bahawa Ali sebagai pengganti baginda sebaik sahaja wafat dan kedua, para sahabat telah merampas hak Ali.[1]

Dengan membangkitkan persoalan wasiat dan raj`ah ini, Ibn Saba’ berjaya menaikkan semangat puak-puak supaya menentang dan memberontak terhadap Sayyidina Uthman. Kesudahannya, provokasi itu membawa kepada kesyahidan Uthman pada tahun 35H.
Di zaman Ali menjadi khalifah, Ibn Saba’ menguatkan lagi asas aqidah yang Yahudi yang telah ditanamkan sebelum ini iaitu,


Penafian Terhadap Kewujudan Ibn Saba

Bagaimanapun Syiah dengan kerasnya menafikan kewujudan Ibn Saba’ terutama ulama mereka yang kemudian. Penafian ini sebenarnya satu kejahilan tentang hakikat kewujudan Ibn Saba’ yang benar-benar ada di sejarah umat Islam. Penafian ini sebenarnya bertujuan untuk membebaskan Syi`ah dari terlibat dengan sebarang ajaran-ajaran asing dan mereka mahu menyatakan Syi`ah itu satu ajaran yang sudahpun diasaskan oleh Islam.[2] Semestinya ini merupakan strategi taqiyyah yang pada mereka mendatangkan keuntungan yang besar.

Mereka seolah-olah tidak mengetahui bahawa ulama mereka yang muktabar mengakui peranan yang dimainkan oleh Ibn Saba’ terutamanya konsep wasiat dan raj`ah yang dikemukakan olehnya. Apa yang lebih tepat ialah kita mengatakan penafian itu hanya taqiyyah yang merupakan nadi utama ajaran mereka. Ulama mereka yang paling terkehadapan dalam menafikan kewujudan Ibn Saba’ ialah Muhammad al-Husin Kasyif al-Ghita`dalam kitabnya Asl al-Syi’ah Wa Usuluha dan Muhammad Jawad Mughniah dalam al-Syi`ah Fi al-Mizan.
                                                   

Abdullah bin Saba’ adalah seorang Yahudi yang menyatakan keislamannya dan mengikuti serta menyokong Ali bin Abi Talib. Beliaulah yang mencipta konsep wasi dalam Islam iaitu Ali merupakan wasi Rasulullah s.a.w. tersebut di dalam kitab Firaq al-Syi`ah karangan al-Hasan bin Musa al-Nukhbati dan Sa`ad bin `Abdullah al-Qummi iaitu ulama Syi`ah abad ke 13H:
Abdullah bin Saba’ adalah orang yang pertama yang mempopularkan tentang imamah Ali, menyatakan tabarra’ iaitu berlepas diri daripada musuh-musuhnya dan mendedahkan kekufuran mereka. Dari sinilah orang yang menentang Syi`ah mengatakan, asal usul Rafidhah itu diambil daripada Yahudi.[3]
Akibat dari peranan Ibn Saba’ dalam mengasaskan aqidah Syi`ah dan bagi menolak tuduhan Syi`ah berasal daripada Yahudi, Murtadha al-`Askari telah menulis satu kitab yang khusus tentang Ibn Saba’. Beliau mengatakan: Sesungguhnya Ibn Saba’ itu hanyalah watak khayalan yang tidak pernah wujud, ceritanya itu telah direka oleh Saif bin `Umar dan menjadi terkenal melalui Tarikh al-Tabari.
Apa yang disangkalkan oleh al-`Askari ini tidaklah benar bahkan satu keberanian yang sangat pelik kerana beliau menafikan sesuatu yang telah terbukti ada dan sudah diketahui umum. Betapa banyak riwayat tentang kewujudan Ibn Saba’ yang bukan melalui Saif bin `Umar. Bahkan apa yang dinukilkan daripada kitab Firaq al-Syi`ah itu bukanlah melalui Saif bin `Umar dan tidak juga dinukilkan daripada Tarikh al-Tabari. Berikut ini beberapa rujukan Syi`ah yang membuktikan kewujudan Ibn Saba’ dengan bersumberkan Saif bin `Umar:
Al-Kafi karangan al-Kulaini, jilid 1, halaman, 545, Man Lah Yahduru al-Faqih karangan al-Mufid, jilid 1, halaman 213, `Ilal al-Syara’i` halaman 344, al-Khisal halaman 638, Tahzib al-Ahkam, jilid 2, halaman, 322, Rijal al-Kasysyi jilid 2, halaman 108 dan al-Amali jilid 1, halaman 234.
Persoalan ini boleh menjadi satu tajuk yang panjang untuk membuktikan kesalahan Murtadha al-`Askari itu, tetapi memadailah untuk kita menyebutkan pandangan seorang Syi`ah, Sayyid Abu al-Qasim al-Khu’i yang merupakan tempat rujuk tertinggi Syi`ah Iraq. Dalam kitabnya Mu`jam Rijal al-Hadith di bawah biografi Abdullah bin Saba’:
“Beliau adalah seorang yang kembali kepada kekufuran dan menyatakan sikap melampau. Beliau salah seorang pengikut Ali r.a., salah seorang perawi al-Syaikh.”
Al-Kasysyi berkata: “Muhammad bin Qulaiwih al-Qummi menceritakan kepadaku katanya Sa`ad bin Abdullah bin Abi Khalaf al-Qummi berkata Muhammad bin Uthman al-`Abdi menceritakan kepadaku daripada Yunus bin Abdul Rahman, daripada Abdullah bin Sinan, katanya: Bapaku menceritakan kepadaku daripada  Abu Ja`far r.a.: “Sesungguhnya Abdullah bin Saba’ mengaku sebagai nabi dan mendakwa Amirul Mukmini Ali itulah Allah! Maha Tinggi Allah daripada yang dia katakan itu!”
Apabila sampai berita itu kepada Amirul Mukminin Ali, maka beliau memanggilnya dan bertanya tentang hal itu lalu dia mengakuinya dan berkata: “Ya, memang engkaulah Dia, telah timbul dalam fikiranku bahawa engkaulah Allah dan aku pula seorang nabi!! Kemudian Amirul Mukminin berkata kepadanya: Celaka engkau! Syaitan benar-benar mempergunakankau. Kembalilah dan bertaubatlah dari kata-kata ini, kalau tidak ibumu akan kehilanganmu. Tetapi dia enggan lalu dikurung dan diperintah bertaubat dengan diberi tempoh tiga hari namun tidak juga bertaubat kemudiannya Ali membakarnya sambil berkata; Sesungguhnya syaitan telah memperdayakannya dan menimbulkan perkara itu di dalam hatinya.”
Muhammad bin Qulaiwih al-Qummi menceritakan kepadaku katanya Sa`ad bin Abdullah menceritakan kepadaku katanya Ya`qub Ibn Yazid dan Muhammad bin Isa menceritakan kepadaku daripada Ibn Abi`Umair daripada Hisyam bin Salim, katanya: “Saya mendengar Abu Abdullah berkata, pada ketika itu beliau membicarakan tentang Abdullah bin Saba dan dakwaannya Amirul Mukminin Ali mempunyai sifat-sifat ketuhanan, katanya: “Apabila dia (Abdullah bin Saba’) mendakwa perkara itu, maka Amirul Mukminin memerintahkan supaya bertaubat tetapi dia enggan lalu beliau membakarnya dengan api.”
Muhammad bin Qulaiwih menceritakan kepadaku katanya Sa`ad bin Abdullah menceritakan kepadaku katanya Ya`qub Ibn Yazid dan Muhammad bin Isa menceritakan kepadaku daripada Ali bin Mihziyar daripada Fudhalah Bin Ayyub al-Azdi daripada Aban bin Uthman, katanya, saya mendengar Abu Abdullah berkata; Semoga Allah melaknati Abdullah bin Saba’ kerana dia mendakwa ketuhanan kepada Amirul Mukminin. Demi Allah, Amirul Mukminin itu adalah hamba Allah yang taat, neraka wail kepada orang yang berdusta atas nama kami. Sesungguhnya ada satu golongan mengatakan pada kami akan sesuatu yang tidak pernah kami katakan pada diri kami. Kami berlepas diri kepada Allah daripada mereka. Kami berlepas diri kepada Allah daripada mereka.
Dengan sanad ini daripada Ya`qub bin Yazid daripada Ibn Abi `Umair dan Ahmad bin Muhammad bin Isa daripada bapanya dan al-Hasain bin Sa`id daripada Ibn Abi `Umair daripada Hisyam bin Salim daripada Abi Hamzah al-Thumali, katanya: Ali bin al-Husain berkata: Semoga Allah melaknati orang yang berdusta atas nama kami. Sesungguhnya aku menyebutkan tentang Abdullah bin Saba’ lalu setiap rambut pada tubuhku menegak. Sesungguhnya dia telah mendakwa satu perkara yang amat besar. Semoga Allah melaknatinya. Ali adalah seorang hamba Allah yang soleh, saudara Rasulullah, kemuliaan Allah hanya dicapai oleh orang yang taat kepada Allah dan rasul-Nya. Rasulullah dan keluarganya tidak mencapai kemuliaa Allah melainkan dengan ketaatan kepada-Nya.
Dengan sanad ini daripada Muhammad bin Khalid al-Tayalisi daripada Ibn Abi Najran daripada Abdullah bin Sinan, katanya Abu Abdullah berkata: Sesungguhnya kami Ahli Bait tidak terlepas dari para pembohong yang berdusta atas nama kami dan kebenaran kami gugur dengan sebab pendustaan mereka di kalangan orang ramai ke atas kami. Rasulullah dan keluarganya adalah manusia yang paling benar percakapannya dan paling benar dari sekalian makhluk. Musailamah telah berdusta atas baginda. Dan Amirul Mukminin dan keluarganya adalah orang yang paling benar dari kalangan mereka yang Allah telah disucikan selepas Rasulullah s.a.w. Antara orang yang berdusta atas nama Ali dan membohongi kebenarannya serta menyandarkan pembohongan kepada Allah ialah Abdullah bin Saba
Al-Kasysyi berkata: Sebahagian ulama menyebutkan bahawa Abdullah bin Saba’ adalah seorang Yahudi kemudian memeluk Islam dan memberi sokongan kepada Ali. Sering kali dia keterlaluan mengatakan dalam keadaan masih Yahudi tentang Yusya` bin Nun sebagai wasi Musa!! Dan pada masa Islamnya selepas kewafatan Rasulullah s.a.w. dia mengatakan seperti itu juga. Beliaulah yang mula-mula sekali yang mempopularkan tentang fardunya imamah Ali, dan menyatakan tabarra’ terhadap musuh-musuhnya di samping mengkafirkan mereka. Berasaskan kepada perkara ini, orang yang menentang Syi`ah mengatakan asal usul fahaman Syi`ah dan Rafidhah diambil dari agama Yahudi.

Biar apapun penafian yang cuba dilakukan namun ajaran Syi`ah itu tetap menyamai ajaran Yahudi yang diimport oleh Ibn Saba’.
Hakikatnya ialah:
Pertama, gerakan Saba’iyyah yang diketuai oleh Ibn Saba’ merupakan satu gerakan Yahudi secara rahsia yang berselindung di sebalik nama Islam. Dalam hal ini, Syi’ah Imamiah yang menerima baik dan mengukuhkannya dengan menulis beribu kitab yang didakwa kononnya mempunyai nilai ilmiah yang tinggi
Kedua, Ibn Saba` memperalatkan rasa cinta dan kasih sayang dengan cara yang melampau terhadap Ali dan anak-anaknya demi untuk menyesatkan umat Islam.
Ketiga, Ibn Saba` membangkitkan kebencian dan kedengkian terhadap para sahabat Rasulullah s.a.w di samping menyatakan sikap berlepas diri dari Abu Bakar, Umar dan Uthman malah menfasiqkan dan mengkafirkan mereka.
Keempat, Ibn Saba`memprovokasi dan mengapi-apikan umat Islam supaya menentang Uthman dan menuduh beliau dengan tuduhan-tuduhan karut bagi memecahbelahkan kesatuan umat.
Kelima, Ibn Saba` menyebarkan akidah Yahudi, Nasrani dan Majusi di kalangan umat Islam yang tidak kena mengena dengan ajaran Islam seperti teori wasiat, raj`ah, wilayah, hulul, menganggap makhluk sebagi Tuhan, makhluk mempunyai sifat-sifat tuhan, kenabian tetap berlaku selepas kewafatan Rasulullah s.a.w. dan sebagainya.
Keenam, apa yang diyakini dan diperjuangkan oleh Syi’ah termasuk doktrin kemurtadan para sahabat, kebangkitan semula para imam untuk melaksanakan hudud terhadap Abu Bakar dan Umar, imam menentukan imam selepas dan lain-lain ajaran yang bercanggah dengan aqidah Islam adalah buah-buah yang terbit dari pokok yang ditanam dan dibaja oleh Ibn Saba`. Soalnya apakah pokok-pokok tersebut dibiarkan terus subur membuahkan racun berbisa?



[1] Sila rujuk, al-Tabari, Tarikh al-Rusul Wa al-Muluk, jil. 2, hal. 469.
[2] Sila lihat, Muhammad Jawad Mughniah, dalam al-Syi`ah fi al-Mizan, hal. 87, Muhammad Husain al-Zain, al-Syi`ah fi al-Tarikh, hal, 29.
[3] al-Hasan bin Musa al-Nukhbati dan Sa`ad bin `Abdullah al-Qummi, Firaq al-Syi`ah, hal. 32-33, lihat juga al-Mamqami, Tanqih al-Maqal, jil. 2, hal. 184, al-Jazairi, al-Anwar al-Nu`maniyyah, 234


.Siapakah Syi‘ah?
Syi‘ah ialah golongan yang mendakwa Sayyidina ‘Ali lebih utama daripada sahabat-sahabat lain dan mengkafirkan sahabat-sahabat yang lain. Inilah perkara pokok yang membezakan golongan Syi‘ah daripada golongan-golongan Islam yang lain. Terdapat beberapa banyak aliran di dalam Syi‘ah itu sendiri yang pada dasarnya masing-masing mempunyai konsep yang tersebut di atas. Tetapi aliran-aliran itu berbeza antara satu dengan yang lain kerana wujudnya fahaman-fahaman atau ajaran-ajaran yang saling berbeza. Tetapi tumpuan yang utama akan diberikan kepada Syi‘ah Imamiyyah Ithna ‘Asyariyyah* kerana kekeliruan yang timbul di dalam masyarakat sekarang ini ialah berhubung dengan Syi‘ah Imamiyyah Ithna ‘Asyariyyah. Syi‘ah inilah yang dipertikaikan oleh para ‘ulama’ di setiap tempat pada masa ini kerana ramainya bilangan mereka dan kedudukan mereka yang semakin popular terutama selepas tercetusnya revolusi di Iran.

SYI‘AH IMAMIYYAH ITHNA ‘ASYARIYYAH
Syi‘ah Imamiyyah Ithna ‘Asyariyyah ialah Syi‘ah yang mempercayai keimaman dua belas orang imam secara berturut seperti di bawah ini:-
1. ‘Ali bin Abi Talib (wafat 40 H)
2. Hasan bin ‘Ali (wafat 50 H)
3. Husain bin ‘Ali (wafat 61 H)
4. ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Husain (wafat 94 H)
5. Muhammad al-Baqir bin ‘Ali Zainal ‘Abidin (wafat 117 H)
6. Ja‘far as-Sadiq bin Muhammad al-Baqir (wafat 148 H)
7. Musa al-Kazim bin Ja‘far as-Sadiq (wafat 183 H)
8. ‘Ali ar-Ridha bin Musa Kazim (wafat 202 H)
9. Muhammad al-Jawaad bin ‘Ali ar-Ridha (wafat 220 H)
10. ‘Ali bin Muhammad al-Jawaad (wafat 254 H)
11. Hasan bin ‘Ali al-‘Askari (wafat 260 H)
12. Muhammad bin Hasan al-‘Askari al-Mahdi (ghaib 260 H)
Mereka percaya Imam Kedua Belas telah ghaib dan ia akan muncul kembali ke dalam masyarakat setelah dunia ini dipenuhi dengan kezaliman dan kekacauan. Mereka juga percaya kepada al-bada’, ar-raj‘ah, tahrif al-Qur’an, (akan dijelaskan secara terperinci di dalam siri-siri selepas ini ), kemurtadan para sahabat termasuk Sayyidina Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman r.a. dan sahabat-sahabat besar Rasulullah s.a.w. yang lain, ‘ismah para imam dan lain-lain. Biasa juga Syi‘ah ini disebut sebagai Syi‘ah Imamiyyah atau Ja‘fariyyahsahaja. Syi‘ah ini juga dikenali sebagai Rafidhah kerana fahaman-fahaman dan ‘aqidah-‘aqidahnya yang melampau.
Di Malaysia kumpulan Syi‘ah ini dipercayai mula bertapak selepas kejayaan Revolusi Iran pada tahun 1979. Pengaruh ajaran dan fahaman kumpulan ini menular ke negara ini melalui bahan-bahan bacaan dan orang perseorangan sama ada yang berkunjung ke Iran atau yang datang dari Iran. Fahaman Syi‘ah ini bertambah meruncing apabila beberapa orang pensyarah universiti tempatan telah memainkan peranan untuk menyebarkan fahaman Syi‘ah Ja'fariyah secara serius kepada para pelajar di Institut Pengajian Tinggi. Pengaruh fahaman Syi‘ah ini kian menular ke negeri-negeri di Semenanjung Malaysia, antaranya Kelantan, Johor, Perak, Wilayah Persekutuan dan Selangor.
Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Agama Islam dalam keputusannya yang bertarikh 5 Mei 1996 telah mewartakan kesesatan Syi‘ah dan mengharamkannyadari diamalkan di Malaysia.
Antara negeri yang telah mewarta dan mengharamkan Syi‘ah ;
Selangor :    19  Januari 1998  
W.Persekutuan :      3  April 1997           
Terengganu       :    25 September 1997   
P. Pinang :    16 Januari 1997
N.Sembilan :    12  Mac 1998   
Kelantan : September 1987
        

BEBERAPA CONTOH PENYELEWENGAN SYI‘AH

1) Syi‘ah - Al-Quran Sudah DiselewengAqidah Syi‘ah mengatakan bahawa Al-Quran sekarang ini telah diubah, ditokok-tambah dan diselewengkan. Di dalam kitab Al-Fashlu Al-Khitaab at-Thabarsi menukilkan kata -kata Sayyid Ni`matullah al-Jazaairi: "Bahawa tokoh-tokoh Syi‘ah telah sepakat tentang sahihnya hadits-hadits yang sampai ke peringkat mutawaatir yang menunjukkan dengan jelas tentang berlakunya penyelewengan al-Quran (An-Nuuri At-Thabarsi, Fashlu al-Khitaab, hal. 30)
AGAMA ISLAM - Tidak perlu dijelaskan hukum meragui kitab suci al-Quran.
2) Syi‘ah - Imam Adalah Maksum. Dinyatakan dalam Kitab `Aqaid al-Imamiah oleh Syeikh Muhammad Redha al-Muzaffar, hal. 72: Akidah Kami Tentang Imam itu Maksum Kami mempercayai bahawa imam-imam itu seperti nabi-nabi, ia wajib maksum dan terpelihara daripada sifat-sifat yang buruk dan keji yang nyata dan yang tersembunyi, semenjak daripada kecil sehinggalah mati, sengaja atau lupa sebagaimana mereka juga terpelihara daripada sifat lupa, tersalah dan lain-lain. Khomeini menyatakan:"Kita tidak dapat menggambarkan para imam itu mempunyai sifat lupa dan lalai." (Khomeini, Al-Hukumah Al-Islamiyah, hal. 91)
Bahkan imam-imam dianggap lebih tinggi kedudukannya dari Nabi-nabi a.s. Perkara ini dinyatakan dengan begitu banyak sekali dalam kitab-kitab muktabar Syi‘ah seperti Al-Anwar An-Nu’maniyah, Al-Kafi dan juga seperti yang disebutkan Khatimatul Muhaddisin (penyudah ahli hadis) di sisi Mulla Baqir Al-Majlisi dalam kitabnya Biharul Anwar jilid 27 hal. 29: Ali bin Hussain a.s. berkata: "Imam-imam boleh menghidupkan orang mati, menyembuhkan penyakit sopak dan buta serta berjalan di atas air, beliau berkata lagi: "Tidak ada sesuatu yang diberikan Allah kepada Nabi-nabi kecuali akan diberikannya kepada Nabi Muhammad s.a.w. serta diberikan juga kepadanya sesuatu yang tidak diberikan kepada Nabi-nabi sebelumnya. Dan setiap apa yang diberikan kepada Nabi Muhammad s.a.w. pasti akan diberikannya kepada Amirul Mukminin Ali a.s. bahkan kepada Hasan, Hussin a.s. kemudian kepada Imam-imam selepasnya sehingga hari kiamat dengan ditambah ilmu-ilmu yang baru (yang tidak dimiliki oleh Nabi-nabi) pada setiap tahun, pada setiap bulan dan demi Allah pada setiap saat."
AGAMA ISLAM- Jelas terdapat dalam al-Quran dan Hadits-hadits sahih menyatakan bahawa yang maksum hanyalah para rasul dan anbiya' sahaja. Oleh itu dalam hal-hal yang berkaitan dengan akidah, memerlukan kepada dalil-dalil yang qat'ie. Ini dijelaskan oleh ayat-ayat al-Quran seperti berikut yang bermaksud: "Dan ia tidak memperkatakan (sesuatu yang berhubung dengan ugama Islam) menurut kemahuan dan pendapatnya sendiri. Segala yang diperkatakan itu (sama ada al-Quran dan Hadits) tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya." (An-Najm ayat 3 - 4)
3) Syi‘ah - Ilmu Allah Berubah-ubah Mengikut Sesuatu Peristiwa Yang Berlaku Kepada Manusia (al-Bada'). Dari segi bahasa al-Bada' bermaksud lahir sesudah tersembunyi. Menurut akidah Syi‘ah , al-Bada' ialah Allah mengetahui sesuatu perkara setelah berlaku peristiwa berkenaan yang sebelum itu dianggap tersembunyi daripada-Nya. Perkara ini jelas menganggap Allah itu jahil atau tidak mempunyai ilmu yang meliputi. Disebutkan oleh al-Tabatabai dalam kitab al-Usul Min al-Kafi oleh al-Kulaini juzu' 1 hal. 146:"AI-Bada" ialah zahir perbuatan yang tersembunyi disebabkan ternyata tersembunyi ilmu kerana adanya maslahah. Kemudian diluaskan penggunaannya, maka kami maksudkan dengan al-Bada' itu ialah lahirnya setiap perbuatan yang sebelumnya itu adalah tersembunyi (daripada Allah S.W.T)".
AGAMA ISLAM -Pendapat yang mengatakan ilmu Allah berubah-ubah mengikut peristiwa yang berlaku kepada manusia adalah bertentangan dengan al-Quran al-Karim yang menyebut bahawa Allah mengetahui secara terperinci dan menyeluruh sepertimana yang dijelaskan oleh ayat-ayat berikut yang bermaksud:"Allah mengetahui pengkhianatan (keserongan dan ketiadaan jujur) pandangan mata seseorang. Serta mengetahui akan apa yang tersembunyi di dalam hati." (Surah al-Mukmin ayat 19). FirmanNya lagi:"Sesungguhnya Allah tidak tersembunyi kepada-Nya sesuatupun yang ada di bumi dan juga yang ada di langit." (Surah A-li Imran ayat 3)
4) Syi‘ah - Taqiyyah (berpura-pura). Dijelaskan dalam buku al-Usul Min al-Kafi, juzu' 2 oleh Abu Ja'far Muhammad bin Ya'kub bin Ishak al-Kulaini al-Razi, hal. 217: Daripada Ibnu Abu Umair daripada Hisham bin Salim daripada. Abu Umar al-A'jami katanya Abu Abdullah a.s. berkata kepadaku "Wahai Abu Umar, Sesungguhnya sembilan persepuluh daripada agama itu terletak pada Taqiyyah dan tidak ada agama bagi orang yang tidak mempunyai Taqiyyah dan Taqiyyah itu ada pada tiap-tiap sesuatu, kecuali dalam masalah arak dan menyapu dua khuf."
Di tempat yang lain Imam Jaa’far As-Sadiq a.s. berkata kepada Sulaiman bin Khalid (perawi hadis): "Wahai Sulaiman! Sesungguhnya engkau berada di atas agama yang sesiapa menyembunyikannya akan dimuliakan oleh Allah dan sesiapa yang menyebarkannya akan dihina oleh Allah." (al-Kafi jilid 2, hal. 222)
Taqiyyah merupakan konsep atau ciri utama yang tidak dapat dipisahkan dari fahaman Syi‘ah
AGAMA ISLAM - . Taqiyyah pada hakikatnya adalah amalan "berdusta dan berbohong". Ulama Islam di zaman lampau tidak mahu menerima riwayat yang dikemukakan oleh Syi‘ah lantaran jelas mereka mengamalkan pembohongan. Sehubungan dengan itu Imam Syafie berkata: "Tidak pernah aku melihat golongan yang menurut hawa nafsu yang lebih pembohong dari golongan Syi‘ah ." (Al-Kifayah, hal. 49, as-Suyuti, Tadrib Ar-Rawi, jilid 1, hal. 327)
5) Syi‘ah - Mengkafirkan Para Sahabat Rasulullah s.a.w. Perkara ini disebutkan dalam Kitab Bihar al-Anwar oleh al-Majlisi juz 27, hal 64-66: Kebanyakan para sahabat adalah munafik, tetapi cahaya nifaq mereka tersembunyi di zaman mereka. Tetapi apabila wafat nabi s.a.w ternyatalah cahaya nifaq mereka itu melalui wasiat nabi dan mereka itu kembali secara mengundur ke belakang, dan kerana ini Saidina Ali berkata; "Semua manusia murtad selepas wafat nabi s.a.w. kecuali empat orang sahaja iaitu Salman, Abu Zar, Miqdad dan Ammar, dan perkara ini tidak ada masalah lagi."
AGAMA ISLAM - Keadilan dan kedudukan para sahabat yang tinggi telah sabit melalui al-Quran sendiri. Mengingkarinya bererti mengingkari al-Quran.
6) Syi‘ah - Menghalalkan Nikah Mut'ah. Iaitu kahwin kontrak tanpa wali dan saksi berdasarkan akad untuk tempoh waktu dan maskahwin tertentu sahaja (mafhum hadis Syi‘ah dalam kitab al-Kafi jilid 5, ms 286). Di dalam riwayat yang lain daripada Abi Jaafar (Muhammad Al-Baqir) berkenaan mut'ah katanya: "Ianya bukan termasuk daripada empat (isteri). Mereka tidak diceraikan dan tidak mewarisi. Mereka hanyalah perempuan yang disewakan." (al-Kafi jilid 5, ms 284) Dinyatakan dalam Kitab Man La Yahduruhu al-Faqih oleh Abu Ja'far Muhammad b. Ali b. al-Husain Babwaih al-Qummi, juzu' 1 hal. 358: Adapun mut'ah maka sesungguhnya Rasulullah s.a.w. telah menghalalkannya dan tidak mengharamkannya sehinggalah baginda wafat. Abu Ja'far al-Baqir meriwayatkan dalam kitab Man La Yahduruhu al-Faqih Oleh Abu Ja'far Muhamad bin Ali bin al-Husain, hal. 358: "Bukan dari kami orang yang tidak mempercayai al-Raj'ah dan tidak menganggap halal mut'ah kita."
AGAMA ISLAM - Nikah Mut'ah telah diharamkan oleh Nabi Muhammad s.a.w buat selama-lamanya sehingga hari kiamat menerusi hadits-hadits sahih sebelum baginda wafat dan salah seorang perawi hadits tersebut ialah Saidina Ali sendiri. Antara hadits-hadits tersebut ialah: Daripada Ali bin Abu Talib katanya: "Bahawa Rasulullah s.a.w. melarang nikah mut'ah pada hari peperangan Khaibar dan melarang juga memakan daging keldai kampung." (Riwayat Ibn Majah dan al-Nasai)

15 Ciri orang Syiah 

Penganut Syiah di Malaysia atau di Indonesia selalu bersembunyi dalam segala hal, terutama mereka mendakwa bahawa Syiah merupakan bahagian mazhab dalam Islam. Padahal sebenarnya tidak. Dalam istilah Syiah, hal itu disebut “Taqiyah”. Namun sebenarnya ada beberapa yang boleh kita perhatikan dari penganut Syiah dari 15 ciri-cirinya yang berikut ini:

1) Mengenakan songkok hitam dengan bentuk tertentu. Tidak seperti songkok yang dikenali umumnya songkok mereka seperti songkok orang arab hanya saja warnanya hitam.

2) Tidak solat Jumaat. Meskipun solat Jumaat bersama jamaah, tetapi dia langsung berdiri setelah imam mengucapkan salam. Orang-orang akan menyangka dia mengerjakan solat sunat, padahal dia menyempurnakan solat Zuhur empat rakaat, kerana pengikut Syiah tidak meyakini kesahihan solat Jumaat kecuali bersama Imam yang ma’sum atau wakilnya.

3) Pengikut Syiah juga tidak akan mengakhiri solatnya dengan mengucapkan salam yang dikenali kaum Muslimin, tetapi dengan memukul kedua pahanya beberapa kali.

4) Pengikut Syiah jarang solat jemaah kerana mereka tidak mengakui solat lima waktu, tapi yang mereka yakini hanya tiga waktu sahaja.

5) Majoriti pengikut Syiah selalu membawa At-Turbah Al-Husainiyah iaitu batu / tanah yang digunakan menempatkan kening ketika sujud apabila mereka solat tidak di dekat orang lain.

6) Jika anda perhatikan caranya berwuduk maka anda akan dapati bahawa wudhunya sangat berlainan, tidak seperti yang dilakukan oleh kaum Muslimin.

7) Anda tidak akan mendapati penganut Syiah hadir dalam kajian dan ceramah Ahlussunnah.

8) Anda juga akan melihat penganut Syiah banyak mengingat Ahlul Bait; Ali, Fathimah, Hasan dan Husein radhiyallahu anhum.

9) Mereka juga tidak akan menunjukkan penghormatan kepada Abu Bakar, Umar, Uthman, majoriti sahabat dan Ummahatul Mukminin radhiyallahu anhum.

10) Pada bulan Ramadhan penganut Syiah tidak terus berbuka puasa setelah azan maghrib. Dalam hal ini Syiah berkeyakinan seperti Yahudi iaitu berbuka puasa jika bintang-bintang sudah kelihatan di langit. Dengan kata lain mereka berbuka apabila benar-benar sudah masuk waktu malam. Mereka juga tidak solat terawih bersama kaum Muslimin, kerana menganggapnya sebagai bid’ah.

11) Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menanam dan menimbulkan fitnah antara jamaah salaf dengan jemaah lain, sementara itu mereka mendakwa tidak ada perselisihan antara mereka dengan jamaah lain selain salaf. Ini tentu tidak benar.

12) Anda tidak akan melihat seorang penganut Syiah memegang dan membaca Al-Quran kecuali jarang sekali, itu pun sebagai bentuk taqiyyah kerana Al-Qur’an yang benar menurut mereka iaitu al-Quran yang berada di tangan al-Mahdi yang ditunggu kedatangannya.

13) Orang Syiah tidak berpuasa pada hari Asyura, dia hanya menunjukkan kesedihan di hari tersebut.

14) Mereka juga berusaha keras mempengaruhi kaum wanita khususnya para mahasiswi di universiti atau di perkampungan sebagai langkah awal untuk memenuhi keinginannya melakukan mut’ah dengan para wanita tersebut apabila nantinya mereka menerima agama Syiah.

15) Orang-orang Syiah tekun mendakwah orang-orang tua yang mempunyai anak perempuan dengan harapan anak perempuannya juga turut menganut Syiah sehingga dengan selesa dia boleh melakukan zina mut’ah dengan wanita tersebut baik dengan pengetahuan ayahnya ataupun tidak. Pada hakikatnya ketika ada seorang yang ayah yang menerima agama Syiah, maka para pengikut Syiah yang lain automatik telah mendapatkan anak gadisnya untuk dimut’ah. Tentunya setelah mereka berjaya meyakinkan bolehnya mut’ah. Semua kemudahan, kelebihan, dan kesenangan terhadap syahwat ini ada dalam diri para pemuda sehingga dengan mudah para pengikut Syiah menjerat mereka bergabung dengan agama Syiah.

Kesimpulannya, ciri-ciri mereka sangat banyak. Selain yang kami sebutkan di atas masih banyak ciri-ciri yang lain sehingga tidak mungkin bagi kita untuk menjelaskan semuanya di sini. Namun cara yang paling praktikal ialah dengan memerhatikan raut wajah. Wajah mereka merah padam jika anda mencela Khomeini dan Sistani, tapi bila anda mengutuk Abu Bakar, Umar, Usman, Aisyah dan Hafshah, atau sahabat-sahabat yang lain radhiyallahu anhum tidak ada sedikit pun tanda-tanda kebimbangan di wajahnya

Akhirnya, dengan hati yang terang Ahlussunnah dapat mengenali pengikut Syiah dari wajah hitam mereka kerana tidak mempunyai keberkatan, jika anda perhatikan wajah mereka maka anda akan membuktikan kebenaran kadar ini dan inilah hukuman bagi siapa saja yang mencela dan meremehkan para sahabat Nabi sallallahu alaihi wasallam dan para ibunda kaum Muslimin radhiyallahu anhunn yang dijanjikan syurga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

ORANG ISLAM SYRIA DIBUNUH , DISEMBELIH SYIAH YANG ZALIM LAGI SESAT MENYESATKAN 
SYIAH BOM MSJID SAIDINA ABU BAKAR 

SYIAH ZALIM KANAK-KANAK 





 SYIAH BOM MASJID KHALID AL WALID .